Senin, 12 Mei 2014

Dunia Kerja



Dunia Kerja

Pengertian Dunia Kerja


Pengertian Dunia Kerja – Kesiapan adalah segala sesuatu yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Untuk itu kesiapan memasuki dunia kerja diperlukan pengetahuan tentang gambaran orang-orang bekerja pada suatu bidang pekerjan tertentu, Smyth dan Cerbner di kutip Wright (1985) memberikan batasan dunia kerja pada kelompok kerja seperti: eksekutif bisnis, pejabat, pegawai kantor, guru, hakim, jaksa, pengacara, wartawan, dokter, ilmuwan, petugas kepolisian, personel militer, artis, mandor, perawat, penjual, pekerja setengah ahli dan tidak memiliki keahlian, penjahit, penghibur, petani, nelayan, pelayan, dan ibu rumah tangga.
Pengertian Dunia Kerja - Dari pengertian dan batasan-batasan dunia kerja pada kelompok kerja di atas maka
Pengertian Dunia Kerja adalah gambaran tentang beberapa jenis dan proporsi pekerjaan yang ada seperti dalam bidang pertanian, usaha dan perkantoran, rekayasa, kesehatan, militer kemasyarakatan, kerumah tanggaan, dan seni budaya. Dalam era globalisasi seluruh dunia kerja dan industeri berusaha meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja. Adanya peningkatan efisiensi dan produktifitas kerja menunjukkan bahwa perusahaan telah melaksanakan re-engineering dan re-strukturing dalam rangka mempersingkat proses produksi.
Kebangkitan ekonomi setelah krisis moneter telah menumbuhkan berbagai usaha di semua sektor. Seluruh perusahaan di harapkan akan dapat tumbuh dan berkembang menyerap angkatan kerja baru, Sementara mulai banyak perusahaan yang sudah mempersiapkan penempatan calon tenaga kerja.
Pemutusan hubungan kerja yang merupakan salah satu dampak krisis moneter sangat ditakuti oleh para pekerja sudah mulai berkurang, kegiatan usaha sudah mulai bangkit, masa krisis berakhir perekonomian mulai menggeliat, dunia usaha mulai bergairah, demikian juga dengan kebutuhan akan tenaga kerja pada dunia usaha, percepatan pertumbuhan jumlah angkatan kerja dengan kesiapan memasuki dunia kerja haruslah sebanding.
Untuk itu para calon tenaga kerja harus mempersiapkan diri segera dengan mengikuti keterampilan tambahan melalui berbagai macam kursus, baik kursus dasar untuk berkomunikasi (Bahasa Inggris) maupun kursus keterampilan yang diselenggarakan oleh SKB, BLK, Panti asuhan Depsos dan badan penyelenggara kursus dan lain-lain. Guna menambah macam-macam keterampilan sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, agar menjadi calon pekerja yang siap pakai dan siap memasuki dunia kerja. Oleh karena itu kita berharap dengan adanya globalisasi di semua bidang dapat membuka peluang kerja di dunia usaha dan dunia industri.
Flores A. Maljers, CEO dari Unilever N.V. (Randals, Schuler & Susan E. Jackson, 1992) mengatakan bahwa: Kendala terbesar yang dihadapi perusahaan dalam menghadapi globalisasi adalah keterbatasan sumberdaya manusia bukan terbatasnya modal. Pendapat semacam ini jelas menunjukkan adanya pergeseran paradikma dalam masyarakat industeri yang tidak lagi mendudukan modal sebagai satu-satunya sumber daya utama tetapi telah terbuka kesadaran bahwa manusia akan menjadi yang utama. Hal demikian di karenakan manusia merupakan unsur penting dalam kelancaran proses produksi.
Menurut Harjono (1990:23) mengemukakan bahwa: Kesiapan peserta didik untuk memasuki dunia kerja adalah segala sesuatu yang harus di siapkan dalam melaksanakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapan lulusan kelompok belajar paket C untuk memasuki dunia kerja seperti: motivasi kerja, kemampuan kerja, kemampuan beradaptasi dengan pekerjaan, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, kemampuan berkomunikasi, penguasaan informasi tentang dunia kerja, persepsi tentang prospek karir, peluang untuk mendapatkan kesempatan kerja, dan gambaran pekerjaan yang dikerjakan di dunia kerja.
Banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan memasuki dunia kerja seperti: motivasi kerja, adalah sesuatu yang mengarahkan timbulnya tingkah laku seseorang, dan memelihara tingkah laku tetrsebut untuk mencapai tujuan, yaitu suatu dorongan dari dalam diri individu untuk dapat mengerjakan tugas-tugas atau pekerjaan yang bermamfaat bagi diri individu sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Kemampuan kerja juga dipandang sebagai ukuran keberhasilan peserta didik dalam menyelesaikan tugas-tugas dalam berpraktek di bengkel-bengkel dan ini dapat di jadikan sebagai ukuran keberhasilan usaha pendidikan/pelatihan.
Disamping itu, ada faktor lain yang juga berpengaruh dalam kesiapan memasuki dunia kerja seperti: kemampuan beradabtasi dengan pekerjaan adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan jenis-jenis pekerjaan, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, kemampuan berkomunikasi.
Yaitu kemampuan berkomunikasi dengan baik dan benar, penguasan informasi tentang dunia kerja, di mana semakin banyaknya seseorang mendapatkan informasi tentang dunia kerja maka pandangannya tentang dunia kerja akan semakin baik, persepsi tentang prospek karir merupakan pandangan tentang karir masa depan diramalkan dari masa kini dalam mewujudkan cita-cita masa depan, peluang untuk mendapatkan kesempatan kerja, yaitu mempunyai kepercayaan diri yang tinggi untuk bersaing dalam mendapatkan pekerjaan dan gambaran pekerjaan yang tersedia merupakan gambaran kerja yang banyak terdapat di dunia usaha.
Kesiapan untuk memasuki dunia kerja ada beberapa aspek yang harus di siapkan yaitu:
(a.) kepercayan diri, yaitu mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja,
(b.) komitmen, yaitu kemauan/kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan yang berlaku,
(c.) inisiatif/kreatif, yaitu mempunyai inisiatif dan kreatifitas yang tinggi dalam mengembangkan suatu keputusan tentang tugas yang di berikan,
(d.) ketekunan dalam bekerja, yaitu mempunyai keyakinan dan kesabaran dalam menyelesaikan pekerjaan,
(e.) kecakapan kerja, yaitu mempunyai kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan baik dari segi pengetahuan, maupun keterampilan,
(f.) kedisiplinan, yaitu mempunyai sikap disiplin yang tinggi, patuh dan taat mengikuti segala peraturan dan ketentuan yang berlaku,
(g.) motivasi berprestasi, yaitu mempunyai kemauan yang tinggi untuk mengembangkan diri,
(h.) kemampuan bekerja sama, yaitu mempunyai sikap terbuka dan siap untuk bekerja sama dengan siapa saja dan bekerja dalam satu tim,
(i.) tanggung jawab, yaitu mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan yang diberikan,
(j.) kemampuan berkomunikasi, yaitu mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik, seperti penguasaan bahasa teknik, bahasa asing dan lain-lain.
Bertolak dari pendekatan, maka beberapa aspek tersebut erat hubungannya dengan masalah ketenagakerjaan, dunia kerja dan dunia industeri membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai kopetensi yang baik di sisi lain dengan globalisasi memiliki sisi positif dan negatif, di satu sisi pasar bebas merupakan peluang bagi dunia kerja dan dunia industeri untuk mengembangkan usahanya, karena kran eksport terbuka lebar,
sedangkan dampak negatif nya secara terbuka Indonesia akan menjadi serbuan tenaga kerja asing yang secara kualitatif lebih baik dibanding tenaga kerja kita, dan persaingan di dalam dunia kerja, dunia bisnis dan dunia industeri juga kan semakin meningkat karena persaingan tidak hanya dengan sesama pekerja lokal, tetapi sudah dengan pekerja profesional dari negara asing. Ini berarti kita akan segera memasuki persaingan global dalam beberapa aspek pekerja, bisnis, usaha, perdagangan, baik perdagangan umum dan jasa, serta hasil-hasil pertanian, industeri, teknologi, ataupun produksi lainnya.
Jika pertumbuhan ekonomi terus semakin membaik, prospek dunia bisnis, dunia kerja dan dunia industri juga akan terus berkembang sesuai dengan geliat peningkatan dan perkembangan perekonomian negara. Dalam mewujudkan peningkatan dunia usaha, dunia kerja, dunia bisnis, dan dunia industeri memerlukan tenaga atau sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi yang baik dan siap memasuki dunia kerja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kesiapan memasuki dunia kerja merupakan hasil kerja yang di tunjukkan oleh oleh seorang peserta didik.
Hal ini mencerminkan dengan indikator sebagai berikut:
a) Kepercayaan diri,
b) Rasa Tanggung jawab,
c) komitmen,
d) Kemampuan bekerja sama,
e) Kemampuan bekomunikasi,
f) Kecakapan kerja,
g) Ketekunan dalam bekerja,
h) Kedisplinan kerja,
i) Inisiatif/kreatifitas.

Salah satu hal terberat dalam mencari pekerjaan baru adalah memulai segala sesuatu dengan terorganisir/teratur. Mengucapkan hal-hal yang tepat saat wawancara, tahu menempatkan diri. Saat berbicara dengan orang lain, dan mencatat hal-hal yang pernah dilakukan saat job-hunting adalah langkah-langkah vital. Banyak yang bilang bahwa melamar pekerjaan untuk pertama kalinya adalah hal tersulit dalam fase hidup manusia. Padahal seandainya kita tahu bagaimana menyiasatinya, memperoleh pekerjaan pertama bukan hal yang sulit. Dengan sedikit perencanaan, kita dapat mempersempit pilihan dan mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan.

1. Tahu apa kelebihan yang kita miliki

Langkah pertama dalam berburu pekerjaan adalah mengenal produk yang akan kita
jual : diri sendiri. Untuk melakukannya, buat daftar kelebihan yang kita miliki, kemudian hubungkan dengan contoh spesifik bagaimana kita menerapkannya dalam pekerjaan. Misalnya bagaimana kita menerapkan sifat disiplin dengan menyelesaikan proyek yang diberikan atasan dengan tepat waktu. Ini akan sangat berguna saat wawancara, sebab biasanya orang hanya memberitahukan kemampuannya secara umum. Bila anda dapat mendeskripsikan dengan detil bagaimana anda menerapkan kelebihan anda, besar kemungkinan pewawancara anda akan terkesan.

2. Iklankan diri kita dengan baik
Saat berbicara dengan pewawancara, anda harus mengutarakan kepadanya apa yang
dapat anda tawarkan pada perusahaannya. Berikut adalah hal-hal yang perlu kita cantumkan adalah gelar yang kita miliki atau daftar riwayat kerja (seandainya pernah bekerja sebelumnya), dan kelebihan/keunggulan yang kita miliki. Sebelumnya berlatihlah di depan kaca, bayangkan anda seolah berada di depan pewawancara. Jangan gugup dan berbicaralah yang jelas.

3. Gunakan teman-teman

Kebanyakan pelamar kerja mencari lowongan hanya melalui iklan baris ataupun website
perusahaan, padahal sebenarnya cara ini tidak terlalu efektif. Cara terbaik untuk mendapatkan pekerjaan adalah melalui apa yang disebut networking. Perluas pergaulan anda, misalnya dengan bergabung dengan ikatan alumni tempat anda kuliah dulu, atau sering-sering hang out dengan teman-teman semasa kuliah anda yang sudah bekerja (siapa tahu di tempat mereka ada lowongan!). Dan terakhir, gunakan cara lama : beritahu pada semua orang yang dikenal bahwa anda sedang mencari pekerjaan.

4. Cari tahu tentang perusahaan yang anda kirimi lamaran

Riset adalah hal yang penting supaya anda dapat merasa nyaman di tempat kerja
tersebut. Pertama, cari tahu posisi lowong apa saja yang ditawarkan; kedua, gali lebih dalam latar belakang perusahaan tersebut, siapa tahu ternyata pekerjaan yang ditawarkan di sana kurang punya prospek cerah.

5. Kliping berita-berita yang telah anda kumpulkan

Kumpulkan berita-berita, guntingan koran, daftar contact person perusahaan, atau
surat-surat lamaran yang pernah anda kirim ke dalam satu berkas yang rapi. Selain itu, catat juga saran-saran yang pernah anda peroleh saat diwawancara. Hal ini akan berguna di kemudian hari seandainya anda akan mencari pekerjaan lagi.

Tetap Optimis Saat Mencari Pekerjaan

Siapa bilang mencari pekerjaan itu gampang? Rasanya kalimat itu sering sekali diucapkan oleh semua orang dengan merujuk pada kenyataan yang ada sekarang ini. Namun tahukah anda bahwa rasa frustrasi menunggu datangnya panggilan itu jauh lebih menyiksa? Hal itu dikarenakan ketidakpastian yang melanda, yang membuat perasaan jadi tidak karuan. Memang banyak orang yang memilih untuk bersikap masa bodoh dan cuek, namun berapa lama sih hal itu bisa bertahan, apalagi kalau panggilan itu tidak kunjung datang?

Jangan remehkan rasa frustrasi ini, karena efeknya bisa panjang. Bisa-bisa saat anda benar benar mendapat panggilan, lamaran anda ditolak hanya karena pembawaan atau raut muka
anda yang kusut sebagai efek lanjutan dari rasa kesal tersebut. Mempertahankan keyakinan dan motivasi memang sangat vital dalam fase ini, namun dengan kiat-kiat berikut, pertahankan
pemikiran positif anda.

1. Rajin- rajinlah ngobrol dengan teman

Akan lebih baik bila dalam situasi sulit seperti ini, anda mempunyai seorang teman
sebagai tempat curhat. Ingat-ingatlah saran-saran yang diberikannya, siapa tahu bermanfaat bagi anda. Atur waktu teratur untuk bertemu dan berdiskusi, semakin banyak masukan yang diberikan semakin baik bagi anda.

2. Buat catatan

Tetaplah hidup teratur dengan menyimpan catatan-catatan tentang nomor telepon atau kapan dan kemana saja kita mengirim lamaran pekerjaan. Dengan mencatat hal-hal kecil namun penting tersebut, akan lebih mudah saat melakukan follow-up.

3. Bagi waktu dengan baik

Atur dan tentukan berapa lama waktu yang akan dihabiskan untuk membuat surat lamaran yang akan dikirimkan, melakukan riset pasar melalui website atau hal- hal lain yang menyangkut lamaran pekerjaan. Dengan begitu, kita tidak berharap terlalu banyak atau merasa kecewa saat tidak mampu menyelesaikan apa yang telah ditargetkan tepat pada waktunya.

4. Tentukan tujuan

Motivasi adalah hal yang paling penting dalam mempertahankan harapan dan tidak
putus asa, jadi jangan buat target yang terlalu muluk-muluk. Tetaplah realistis dan berusahalah untuk dapat konsisten menjalankannya. Sebagai contoh, jangan sampai anda berencana untuk melakukan puluhan kali telepon dalam satu hari -- anda hanya akan menjadi depresi bila target tersebut tidak tercapai.

5. Perkuat keyakinan diri

Jangan biarkan diri anda larut dalam frustrasi berkepanjangan! Bila anda memerlukan
peralatan kosmetik baru (parfum atau lipstick misalnya), makan dessert yang enak, atau melakukan massage hanya supaya anda merasa lebih baik, lakukan saja. Lakukan apapun yang bisa membuat perasaan anda lebih baik, sejauh hal itu tidak merugikan diri sendiri atau orang lain. Dengan begitu, saat dipanggil untuk wawancara anda dapat tampil lebih percaya diri dan tenang.

6. Kumpul dengan teman-teman

Sediakan waktu misalnya sekali dalam seminggu atau sebulan untuk berkumpul dengan
teman-teman anda (yang mungkin senasib), tanya perkembangan masing-masing termasuk menjelaskan tentang perkembangan anda sendiri. Usahakan agar suasana berlangsung santai dan tidak mengeluarkan banyak uang. Ingatlah bahwa tidak ada orang yang berusaha mencari lowongan selama 24 jam, jadi tetaplah bergaul!

Hal-Hal Yang Perlu Dipersiapkan Saat Wawancara

Persiapan, banyak orang yang menganggap hal ini tidak perlu dalam melamar pekerjaan. Tampil saja sebagaimana adanya dan biar perusahaan yang menilainya, begitu pendapat sebagian orang. Pendapat ini memang benar, namun banyak yang salah kaprah mengartikan ungkapan di atas. Tampil apa adanya berarti anda tidak melakukan kebohongan, tapi itu bukan berarti anda tidak mempersiapkan diri dengan baik. Bernagkat perang tanpa mengetahui musuh sama saja dengan bunuh diri,begitu kata pepatah kuno. Berikut adalah beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk lebih meyakinkan calon perusahaan anda berikutnya bahwa andalah yang mereka cari :

1. Bicara rinci saat wawancara

Cari tahu lebih banyak tentang posisi yang ditawarkan, perusahaan dan
produk/pelayanan yang ditawarkan. Semakin banyak anda tahu tentang posisi yang
anda lamar akan semakin baik. Selain itu, persiapan akan membuat anda tampil percaya diri sendainya ditanya mengenai hal-hal spesifik menyangkut perusahaan atau pekerjaan anda.

2. Bawa salinan dari resume anda

Tujuannya adalah sebagai cadangan dan berjaga-jaga, siapa tahu diperlukan.

3. Lakukan kontak mata

Saat diwawancara, jangan menunduk. tatap langsung mata pewawancara setiap kali
anda ingin memberikan jawaban. Dengan melakukan hal ini, anda akan dianggap sebagai seseorang yang percaya diri dan fokus pada tujuan.

4. Tunjukkan minat dan antusiasme anda terhadap perusahaan

5. Berpakaian secara profesional

Arti kata ’profesional’ di sini bisa berarti banyak hal, terutama di masa sekarang ini.
Seandainya anda bingung, gunakan saja setelan putih hitam seperti yang biasa dipakai orang yang melamar pekerjaan. Yang paling penting adalah tampil rapi dan sopan. Percaya atau tidak, kesan pertama itu penting lho!

6. Jawab pertanyaan dalam waktu 60 detik

Anda mungkin tidak ingin terlihat sebagai seseorang yang pasif, namun omongan yang
terlalu panjang akan membuat pewawancara bosan dan mencoret anda dari daftar calon favoritnya. Jelas, tegas, dan tepat pada sasaran adalah tujuan yang harus diutamakan.

7. Dengar dan jawab pertanyaan secara langsung

Seandainya anda merasa ada hal yang tidak jelas, tanyakan langsung untuk klarifikasi.
Hal ini juga berguna untuk menghindari kesalahpahaman di masa mendatang.

8. Jelaskan prestasi yang pernah anda buat

Jangan pernah sungkan untuk menjelaskan proyek apa saja yang pernah anda kerjakan
di perusahaan sebelumnya. Persiapan diri untuk melakukan penjelasan akan mempengaruhi bagaimana performa anda di pekerjaan yang anda incar tersebut.

9. Bertanya

Yang dimaksud bertanya di sini bukanlah pertanyaan-pertanyaan klise. Pertanyaan-pertanyaan yang kritis dan tajam akan menunjukkan bahwa anda adalah orang yang proaktif (dan memberikan kesan bahwa anda adalah orang yang tepat dan mempunyai visi untuk memajukan perusahaan).

10. Kirim ucapan terima kasih dua hari setelah wawancara

Tunjukkan bahwa anda berminat dengan posisi yang ditawarkan dan ucapkan terima
kasih pada pewawancara anda karena telah meluangkan waktunya untuk anda. Meski anda tidak mendapat pekerjaan tersebut, namun dengan memelihara hubungan baik siapa tahu bila ada posisi yang lebih baik anda menjadi orang pertama yang dihubungi.

2 komentar:

  1. 4NJ1N6 kgk bisa buat webisite yang rapi ya, colaborasi warnanya juga kyk eeq

    Maaf kak khilaf

    BalasHapus
  2. saya mohon ijin ambil makalah ini, untuk kuliah, terimakasih banyak, semoga Tuhan membalas dengan balasan terbaik

    BalasHapus